Di Jumpai 10.000 Malaikat di dalam Mimpinya
Satu minggu setelah Kejadian besar di Monas, majelis rasulullah mengadakan tabligh setiap malam minggu, dan saat itu tabligh diadakan di kawasan menteng dalam, setelah habib munzir berceramah, beliau menyampaikan pesan, bahwa sebelum beliau sampai di majelis beliau bermimpi di bawa oleh 2 orang berwajah sangat terang dan berpakaian Aroby, 2 orang itu berkata “ikutlah dengan kami”, habib munzir bertanya “mau dibawa kemana saya”, 2 orang itu mengatakan akan membawanya kesatu tempat. Dan sesampainya di tempat itu habib munzir menceritakan kepada kami tempat itu mirip dengan sebuah stadium akan tetapi belum pernah dilihat sebelumnya, dan beliau ada di tengah-tangahnya bersama dengan 2 orang yang membawanya, dan beliau melihat disekitarnya dikelilingi orang yang bercahaya terus sampai tembus kelangit, bahkan beliau mengatakan kepada kami beliau sangat ketakutan melihat mereka, karena takut diapa-apakan. Kemudian 2 orang yang membawanya mengatakan “tahukah kamu siapa mereka? Mereka adalah para malaikat Allah yang akan hadir di majelis malam ini, mereka sudah berkumpul sejak pagi 10.000 di bumi dan 10.000 di langit. Akan tetapi beliau sangat rendah hati beliau berkata” ini adalah mimpi, boleh percaya, boleh juga tidak”. Akan tetapi bukankah mimpi orang sholeh itu nyata. Dan saya merasakan sendiri saat dzikir “Ya Allah 1.000X” nuansanya sangat mirip dengan kejadian agung di monas, cuaca tidak panas dan tidak dingin, sangat sejuk dan saya melihat ke atas langit begitu cerah tak ada awan sama sekali, namun anehnya tak terlihat satupun bintang, yang ada hanya selaput cahaya putih tipis, bahkan sangat tipis, namun mungkin cahaya inilah yang menghalangi cahaya bintang. Jamaah yang hadir saat itu mungkin merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan.
Ditemui Oleh Rosulullah Saw.
Inilah mungkin kejadian hebat yang saya rasakan selain kejadian Monas, pada saat malam pergantian tahun 2005 ke 2006, majelis di adakan di dekat stasiun manggarai di kediaman Ust.Ubaidillah. saat pergantian tahun dimana orang lain berpesta pora kami malah berkumpul untuk dzikir, setelah berceramah sampai kami menangis, habib munzir memimpin dzikir “Ya Allah 1.000X”, kejadian saat itu sangat mengharukan karena tepat jam 00.00. setelah dzikir selesai beliau berkata,”Ada yang sangat penting yang ingin aku katakan”, dan hal ini beliau rasa sangat penting. “Aku berjumpa dengan Rasulullah pada waktu sebelum berangkat kesini, beliau SAW berkata kepadaku “Wahai Munzir sungguh Allah sangat menyukai apa yang kalian lakukan malam ini, dan hal ini sangat menyenangkan hatiku”.
Rasulullah Saw. dan Imam Abdullah Al-Haddad Pernah Hadir di Majelis ini
Sungguh hal yang mengejutkan kami, Nama majelis ini sudah di kenal sampai ke Sydney Australia. Padahal Habib Munzir belum pernah ke sana, dan tidak kenal dengan pemimpin ulama disana. Namun pada malam selasa, seorang ulama dari Australia dating ke majelis ini, dan beliau menyampaikan tausiah. Dan di akhir penyampaian beliau, beliau berkata ada yang ingin ku sampaikan dari istriku (hadir juga), istriku bermimpi bertemu dengan Rasulullah, dan beliau melihat Rasulullah berjalan dan hadir di majelis ini, karena itulah kami ingin hadir di majelis ini”. Nama ulama ini adalah Syekh Abdul Muis, dan ternyata beliau adalah pemimpin para ulama di seluruh Australia. Dan satu minggu setelahnya, majelis diadakan seperti biasa malam selasa, sebelum habib ceramah dibacakan qasidah habib Abdullah Al-Haddad dan saya merasakan nuansa sangat berbeda dari biasanya, saat ceramah memang habib berhenti sebentar, kemudian meneruskan. Baru setelah selesai beliau berkata, “Tadi Syekh Abdul Muis menyampaikan pesan, dari Istrinya bahwa beliau bermimpi melihat Imam Abdullah Al-Haddad berdiri diatas makamnya, dan berjalan, beliau bertanya “mau kemana ya Imam”, kemudian Imam Al-Haddad berkata “Aku ingin hadir di Majelis Rasulullah”.
Mata dan Telinga yang Tajam
Kejadian ini nyata saya alami sendiri saat majelis di pejaten, saat itu saya agak di belakang dan di belakang saya ada orang tua dan anak-anak yang berkumpul dan bercanda, saya tidak dengar apa saja yang dikatakan oleh anak-anak itu, namun Subhanallah, beliau yang begitu jauh jaraknya dari kami sekitar 50m lebih mendengar dengan jelas, saat itu beliau sedang menyampaikan pelajaran dan berhenti sejenak dan mengerenyitkan keningnya (seperti kurang senang) dan berkata “Tolong para orang tua, anaknya di ajari adab”. Hal itu spontan mengejutkan kami semua, bahkan saya dan sahabat saya yang dekat dengan anak-anak itu tidak mendengar apa yang mereka ucapkan. Saat ziarah di makam Habib Priok, saya bertanya dalam hati saya “bau apa ini, seperti kok kaya’ dukun saja”. Dan beliau langsung ambil pengeras suara dan berkata “Hadirin mungkin ada yang bertanya di hatinya bau apa ini, ini adalah wewangian kayu gaharu, yang biasa di pakai sejak zaman tabi’in untuk pengharum ruangan, karena waktu itu belum ada parfum ruangan seperti sekarang, dan ini bukan seperti praktek perdukunan, jadi jangan buruk sangka dahulu”. Masya Allah kaget sekali saya, karena malunya saya langsung mundur kebelakang.
Posting Komentar